KONSEP DASAR DIFUSI INOVASI
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Difusi Inovasi Pendidikan
JURUSAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sebesar –
besarnya kami panjatkan atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT,
karena mustahil bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini tanpa RidhoNya.
Dengan
diselesaikannya makalah ini, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi – tingginya, atas segala bantuan, bimbingan, dukungan serta
pengarahan yang telah diberikan kepada penulis, diantaranya:
1.
Orang tua yang telah memberikan dorongan baik
dalam segi materi maupun moral, sehingga kami bisa menjadi seperti saat ini.
2. Bapak Hendra Dedy sebagai dosen
pengampu yang telah memberikan banyak sekali bimbingan dalam mata kuliah Pembangunan Masyarakat
3. Rekan – rekan
maupun para sahabat yang selalu ada untuk memberika spirit semangat tersendiri
bagi kami untuk terus menjadi lebih baik.
4.
Para pihak – pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah
ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Demikianlah makalah ini dibuat,
penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya apa bila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak sekali kesalahan baik dalam segi penulisan maupun sebagainya.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca selalu penulis tunggu sebagai
bahan evaluasi untuk pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada orang lain secara umum serta bagi penulis
sendiri pada khususnya serta atas perhatian, kritik dan sarannya penulis
sampaikan terimakasih
Semarang,
09 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 01
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
02
DAFTAR ISI . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . 03
PENDAHULUAN
Latar Belakang . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 04
Rumusan Masalah . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 04
Tujuan . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 05
Manfaat . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 05
PEMBAHASAN
Pengertian Pengertian Divusi Dan Desiminasi Inovasi. . . . . . . . . . .
. . . .06
Elemen Pokok Difusi Inovasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . 08
Komunikasi Dalam Proses Divusi Inovasi. . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 10
Inovasi,
Invensi, Diskoveri, dan Modernisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
PENUTUP
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .27
Kritik dan Saran . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
DAFTAR PUSTAKA . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . 29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada mulanya ada tiga hal yang menjadi
dasar kebangkitan kemajuan kehidupan umat manusia yaitu diciptakannya bahasa
tulis, disusul dengan kemampuan mengoperasikan hitungan sederhana dan diciptakannya mesin cetak. Dengan bahasa
tulis kita mampu merekam (mencatat) berbagai macam informasi secara permanen
serta mampu mengirimkan pesan dengan menerobos keterbatasan ruang dan waktu.
Dengan operasi hitung kita dapat mengolah data kuantitatif yang akurat. Dengan
mesin cetak kita dapat menyalin dan memperbanyak bahan tulisan dengan cara
cepat dan rapi serta menyebar luaskannya ke generasi berikutnya.
Dalam dunia pendidikan memerlukan sebuah
inovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebuah inovasi tentunya
memerlukan proses difusi dalam memasarkan atau mempromosikan sebuah inovasi itu
sendiri. Difusi adalah proses komunikasi inovasi antar warga masyarakat
(anggota sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu
tertentu. komunikasi dalam hal ini diartikan sebagai bahwa adanya bertukar
informasi antara beberapa individu masyarakat. Dengan adanya komunikasi maka
akan adanya persamaan pendapat antar warga masyarakat tentang sebuah inovasi.
Berdasarkan pada beberapa fakta di atas,
maka penulis mengambil tema “ Konsep
Dasar Difusi Inovasi” dengan maksud agar dapat mengetahui tentang konsep
difusi inovasi yang terjadi pada dunia pendidikan di Negara kita.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah penulis buat, maka
dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas. Adapun rumusan masalah tersebut
adal sebagai berikut:
1.2.1
Apakah
yang dimaksud dengan divusi dan desiminasi inovasi?
1.2.2
Apa
sajakah elemen pokok difusi inovasi?
1.2.3
Bagaimanakah
komunikasi dalam proses divusi inovasi?
1.2.4
Apakah
yang dimaksud dengan inovasi, invensi, diskoveri, dan modernisasi?
1.3 Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan yang telah
ditentukan, maka penulis juga dapat merumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam
penulisan makalah tersebut, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.3.1
Mengetahui
pengertian divusi dan desiminasi inovasi.
1.3.2
Mengetahui
elemen pokok difusi inovasi.
1.3.3
Mengetahui
komunikasi dalam proses divusi inovasi.
1.3.4
Mengetahui
pengertian inovasi, invensi, diskoveri, dan modernisasi.
1.4 Manfaat
Penulisan
Berdasarkan makalah yang ditulis,
penulis berharap dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1.4.1
Untuk
Penulis Makalah
Mendapatkan pengetahuan serta wawasan beru
tentang pembuatan makalah yang baik dan benar serta dapat mengetahui bagaimana
hasil makalah buatan penulis, selain itu juga dapat menambah wasasan penulis tentang
difusi inovasi pendidikan.
1.4.2
Untuk
Pembaca
Dapat memberikan tambahan bahan
referensi dalam proses perkuliahan.
1.4.3
Untuk
Mahasiswa Pada Umumnya
Menumbuhkan sifat kritis bagi mahasiswa
terhadap sesuatu yang baru serta menambahkan motivasi mereka untuk terus
berkarya dan berprestasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Divusi dan Desiminasi Inovasi
Difusi adalah proses komunikasi antar warga masyarakat denggan
menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Komunikasi dalam
definisi ini ditekankan dalam arti terjadinya saling tukar informasi antar
beberapa individu baik konverden maupun divergen. Dapat disimpulkan bahwa
difusi merupakan salah satu tipe komunikasi yang memiliki ciri bahwa pesan yang
disampaikan adalah hal yang baru (Inovasi). Roger (Sa’ud, 2008 : 29) membagi
sistem difusi menjadi dua, yaitu:
a. Sistem difusi
sentralisasi
Sistem difusi sentralisasi memiliki beberapa factor penentuan
yaitu: kapan dimulainya difusi inovasi, denggan saluran apa, siapa yang akan
menilai hasilnya, dan sebagainya, dilakukan oleh kelompok tertentu.
b. Sistem difusi desentralisasi
Sistem difusi yang memiliki beberapa factor yang bertolak belakang
denggan difusi sentralisasi yaitu: penentuan dilakukan oleh klien, dan
bekerjasama dengan beberapa orang yang telah menerima inovasi serta tanpa
adanya agen pembaharu dan sebagai gantinya warga masyarakatlah yang menjadi
penanggung jawab proses difusi inovasi.
Sistem difusi desentralisasi disamping memiliki kelebihan juga
memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan system sentralisasi. Adapun
kelebihan system desentralisasi ialah bahwa difusi inovasi yang dilakukannya sesuai
dengan kebutuhan klien. Hal ini terjadi karena klien sebagai pemakai juga turut
ikut berpartisipasi dalm membuat berbagai keputusan, seperti mana problem yang
paling mendesak, bagaimana inovasi akan diterima, perlukah modifikasi atau
re-invensi dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi setempat, dan juga klien
ikut mengontrol pelaksanaan difusi. Kelemahan system difusi desentralisasi jika
dibandingkan dengan system difusi Sentralisasi antara lain:
1.
Jika inovasi yang akan
disebarluaskan memerlukan tenaga ahli (sarjana bidang ilmu tertentu), maka
system ilmu desentralisasi kurang tepat digunakan karena akan terjadi kesukaran
mencari tenaga ahli.
2.
Sistem difusi desentralisasi
yang dilaksanakan secara ekstrim memiliki kelemahan kurang adanya koordinasi,
untuk menentukan mana masalah yang dihadapi, inovasi mana yang tepat digunakan,
siapa yang mengontrol pelaksanaan difusi, dan sebagainya.
3.
Pada suatu saat
kadang-kadang memang diperlukan menyebarkan inovasi yang klien tidak merasa
memerlukanya. Maka jika menggunakan system desentralisasi tidak akan terjadi
difusi. Misalnya program KB di Afrika, Amerika Latin, dan Asia, semuanya dengan
sentralisasi. Kalau menggunakan desentralisasi maka tidak akan terjadi difusi,
karena klien belum merasa perlu KB.
Tabel 1. Perbedaan sistem difusi sentralisasi dan
desentralisasi
Sistem Difusi
Sentralisasi
|
Sistem Difusi
Desentralisasi
|
1.
Wewenang pengambil
keputusan dan kebijakan, berada pada administrator pemerintah pusat dan para
ahli bidang ilmu (technical subject-matter expert).
|
1.
Keptusan dan
kebijakan diambil secara bersama oleh anggota-anggota system difusi.Klien
dikontrol oleh pimpinan masyarakat setempat.
|
2.
Arah difusi dari
pusat ke bawah (top-down), artinya dari para ahli ( penemu inovasi)
disebarkan ke para sasaran penerima inovasi di daerah.
|
2.
Arah difusi secara
horizontal dari kelompok ke kelompok (peer diffusion).
|
3.
Sumber inovasi, dari
organisasi formal “Penelitian dan Pengembangan” yang ditangani oleh para ahli
|
3.
Sumber inovasi dating
dari percobaan bukan mesti orang ahli dari wilayah setempat, yang juga sering
jadi pemakainya.
|
4.
Penetapan difusi
inovasi dilakukan oleh tenaga administrator di pusat dan para ahli di bidang
ilmu.
|
4.
Penetapan difusi
inovasi oleh kelompok masyarakat setempat (lokal) berdasarkan penilaian
inovasi secara informal.
|
5.
Pendekatan yan
digunakan berorientasi pada inovasi, penentuan kebutuhan klien berdasarkan
adanya inovasi, dengan teknik pelaksanaan didorong dari atas.
|
5.
Menggunakan
pendekatan yang berorientasi kepada pemecahan masalah , yang timbul dari apa
yang diamati dan dirasakan oleh masyarakat setempat, teknik pelaksanaan
ditarik dari bawah.
|
6.
Tidak banyak terjadi
re-inversi serta modifikasi untuk disesuaikan dengan kondisi
setempat selama dalam proses difusi inovasi. |
6.
Banyak terjadi
re-inversi dan penyesuaian dengan kondisi setempat selama dalam proses difusi
antar anggota sistem sosial.
|
Sa’ud (2008 : 29) menjelaskan bahwa disseminasi adalah proses
penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola. Jiak difusi
terjadi secara spontan, maka disseminasi terjadi dengan pelaksanaan yang
terstruktur atau dapat diartikan sebagai proses difusi yang terencana.
2.2
Elemen Pokok Difusi Inovasi
Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu:
1.
Inovasi
Inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati
sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa
hasil invensi atau diskoveri, yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Mulai tahun 1970 para ahli yang mempelajari difusi mulai memperhatikan adanya
“re-invention” yaitu inovasi yang diubah atau dimodifikasi oleh para pemakai
dalam proses penerimaan dan penerapannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu inovasi dalam proses difusi
terbuka kemungkinan terjadinya perubahan (re-invention), dan para penerima
inovasi bukan berperan secara pasif hanya sekedar menerima apa yang diberikan.
2.
Komunikasi dengan Saluran Tertentu
Seperti telah kita ketahui bahwa komunikasi dalam pembicaraan
difusi inovasi ini, diartikan sebagai proses pertukaran informasi antar anggota
system social (warga masyarakat), sehingga terjadi saling pengertian antara
satu dengan yang lain. Inti dari pengertian difusi ialah terjadinya komunikasi
(pertukaran informasi) tentang sesuatu hal yang baru (inovasi). Kegiatan
komunikasi dalam proses difusi mencakup hal-hal sebagai berikut: (1) suatu
inovasi (2) individu atau kelompok yang telah mengetahui dan berpengalaman
dengan inovasi (3) individu atau kelompok yamg lain yang belum mengenal inovasi
(4) saluran komunikasi yang menggabungkan antara kedua pihak tersebut.
3.
Waktu
Waktu adalah elemen yang penting dalam proses difusi, karena waktu
merupakan aspek utama dalam proses komunikasi. Waktu tidak nyata berdiri
sendiri terlepas dari suatu kejadian, tetapi waktu merupakan aspek dari suatu
kegiatan. Peranan dimensi waktu dalam proses difusi terdapat pada tiga hal
sebagai berikut: (1) Proses keputusan inovasi ialah proses sejak seseorang
mengetahui inovasi pertama kali sampai ia memutuskan untuk menerima atau
menolak inovasi. (2) Kepekaan seseorang terhadap inovasi.
Tidak semua orang dalam suatu system social (masyarakat) menerima
inovasi dalam waktu yang sama. Kepekaan inovasi ditandai dengan lebih dahulunya
seseorang menerima inovasi daripada yang lain, dalam suatu system social
(masyarakat). Berdasarkan kepekaan terhadap inovasi atau terdahulunya dan
terlambatnya menerima inovasi, dapat dikatagorikan menjadi 5 macam katagori
penerima inovasi dalam suatu system social tertentu yaitu: (a) innovator, (b)
pemula, (c) mayoritas awal, (d) mayoritas akhir, (e) terlambat (tertinggal).
(3) Kecepatan penerimaan inovasi. Dimensi waktu yang ketiga dalam proses difusi
inovasi ialah kecepatan penerimaan inovasi. Yang dimaksud dengan kecepatan
penerimaan inovasi ialah kecepatan relative diterimanya inovasi oleh warga masyarakat
(anggota system social). Orang yang menerima inovasi dalam tiap periode waktu
tertentu (misalnya tahun, atau bulan), mereka itu adalah inovator. Kecepatan
inovasi biasanya diukur berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk
mencapai prosentase tertentu dari jumlah warga masyarakat yang telah menerima
inovasi.
4.
Sistem social
Sistem social ialah hubungan (interaksi) antar individu atau unit
dengan bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu.
Anggota sistem sosial dapat individu, kelompok-kelompok informal, organisasi,
dan sub sistem yang lain. Proses difusi melibatkan hubungan antar individu
dalam sistem sosial, maka jelaslah bahwa individu akan terpengaruh oleh sistem
sosial dalam menghadapi suatu inovasi.
Berbeda sistem sosial akan berbeda pula proses difusi inovasi,
walaupun mungkin dikenalkan dan diberi fasilitas dengan cara dan perlengkapan
yang sama.
2.3
Komunikasi dalam Proses Divusi Inovasi
Komunikasi di dalam proses difusi inovasi diartikan sebagai proses
pertukaran informasi Antara anggota sistem social, sehingga terjadi saling
pengertian antara satu dengan yang lain. Difusi adalah suatu sistem komunikasi
yang menggunakan hal yang baru sebagai bahan informasi. Kegiatan komunikasi
dalam proses difusi inovasi mencakup beberapa hal, yaitu: suatu inovasi,
individu atau kelompok yang telah berpengalaman dalam proses inovasi, individu
atau kelompok lain yang belum mengetahui proses inovasi, dan saluran
komunikasi.
Saluran komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi
dari seseorang ke orang lain dan akan terjadi saling mempengaruhi. Misalnya
saluran media masssa seperti radio, televise, surat kabar dsb. Media massa
seringkali digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada audien dengan maksud agar inovasi dapat didasari dan diterima
oleh audien. Sedangkan saluran interpersonal atau hubungan langsung secara
individu lebih efektif untuk mempengaruhi atau membujuk seseorang agar mau
menerima inovasi tersebut.
Saluran komunikasi inter personal dapat diklasifikasikn menjadi
dua prinsip. Pertama prinsip homophily
(kesamaan) yaitu jika dua orang yang saling berkomunikasi memiliki kesamaan
daerah, bahasa, kepercayaan, tingkat pendidikan dsb. Kedua adalah prinsip heterophily (perbedaan) yaitu berlawanan
dengan prinsip homophily. Perbedaan
yang ada terkadang menjadi penghambat dalam proses difusi karena proses
komunikasi yang sulit.
2.4
Inovasi, Invensi, Diskoveri, dan Modernisasi
1.
Inovasi
Kata inovasi merupakan hasil naturalisasi kata dalam Bahasa
Inggris “invention” yang sering diterjemahkan
sebagai segala hal yang baru atau sebuah pembaharuan. Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang,
kejdian maupun metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru
baik seseorang maupun kelompok. Inovasi merupakan proses untuk mengembangkan
suatu hal yang sudah pernah ada sebelumnya, hal ini berkaitan pembaharuan dan
peningkatan fungsi.
Contoh Inovasi dalam bidang Teknologi: AC LG TERMINATOR yang
memiliki kemampuan lebih untuk membunuh berbagai jenis nyamuk termasuk demam
berdarah. Pendingin ruangan ini tak hanya memberi rasa sejuk yang nyaman, namun
juga memberi kesehatan kepada penggunanya. Hal ini merupakan pengembangan
fungsi dari AC yang biasanya digunakan untuk mendingikan ruangan saja
2.
Diskoveri
Diskoveri (discovery) adalah suatu penemuan sesuatu yang
sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui
orang. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika itu sudah lama
ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492, maka dikatakan
Columbus menemukan benua Amerika, artinya orang Eropa yang pertama menjumpai
benua Amerika.
3.
Invensi
Invensi (invention) merupakan
penemuan sesuatu yang benar-benar baru, dan merupakan ahasil kreasi manusia.
Benda atau hal-hal yang ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada,
kemudian diadakan dengan hasil kreasi yang baru. Invensi adalah kegiatan
menciptakan suatu hal yang belum pernah ada sebelumnya, hal ini berkaitan dengan
penemuan baru dan hak paten.
Contoh Invensi dalam bidang Teknologi: Mesin jahit yang pertama
kali di temukan Elias Howe kemudian oleh Isaac Singer diakui patennya dan
berhasil memasarkan mesin jahit penemuan Howe tersebut. Walaupun akhirnya
Singer dipaksa untuk membayar royalti ke Howe untuk semua mesin jahit yang
dibuatnya, akan tetapi telah mendunia orang yang dianggap menemukan mesin jahit
adalah Singer dan bukan Howe.
4.
Modernsisasi
Modernsisasi adalah proses perubahan social dari masyarakat
tradisional menuju masyarakat yang lebih maju. Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak
dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada
suatu masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat para
ahli adalah sebagai berikut.
a)
Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau
pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah
pola-pola ekonomis dan politis.
b)
Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang
didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning.
(dalam buku Sosiologi: suatu
pengantar)
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasrkan pada pemaparan ada BAB II, penulis dapat menarik
beberap kesimpulan agar dapat mempermudah pembaca dalam memahami isi dari
makalah yang telah di buat. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:
·
Difusi merupakan salah satu
tipe komunikasi yang memiliki ciri bahwa pesan yang disampaikan adalah hal yang
baru (Inovasi).
·
Roger (Sa’ud, 2008 : 29)
membagi sistem difusi menjadi dua, yaitu:
a.
Sistem difusi sentralisasi
b.
Sistem difusi desentralisasi
·
Rogers mengemukakan ada 4
elemen pokok difusi inovasi, yaitu:
a.
Inovasi
b.
Komunikasi dengan Saluran
Tertentu
c.
Waktu
d.
Sistem social
·
Saluran komunikasi inter
personal dapat diklasifikasikn menjadi dua prinsip:
a.
Prinsip homophily (kesamaan)
b.
Prinsip heterophily (perbedaan)
·
Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang,
kejdian maupun metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru
baik seseorang maupun kelompok. Inovasi merupakan proses untuk mengembangkan
suatu hal yang sudah pernah ada sebelumnya, hal ini berkaitan pembaharuan dan
peningkatan fungsi.
·
Diskoveri (discovery) adalah
suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah
ada, tetapi belum diketahui orang.
·
Invensi (invention) merupakan penemuan sesuatu
yang benar-benar baru, dan merupakan ahasil kreasi manusia.
·
Modernisasi diartikan
sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak
dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada
suatu masyarakat yang modern.
3.2
Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sekali
kesalahan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis tunggu
sebagai media koreksi untuk pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://burhan05934.blogspot.com/2012/04/pengertian-beserta-contoh-dari-invensi.html Diakses pada Hari Kamis, 10 April 2013 Pukul 14.11 WIB
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-modernisasi.html
Diakses pada Hari Kamis, 10 April 2014 Pukul 14.17 WIB
http://plbupi2009.wordpress.com/2011/12/31/difusi-dan-diseminasi-inovasi
pendidikan/ Diakses pada Hari Kamis, 10
April 2014 Pukul 14.23 WIB
http://lillahwardaningtias.blogspot.com/2013/11/sistem-difusi-sentralisasi-dan.html Diakses pada Hari Kamis, 10 April 2014 Pukul 14.40 WIB
Yusuf, Amin. 2013. Difusi
Inovasi Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish
Tidak ada komentar:
Posting Komentar