Selasa, 15 April 2014

Makalah Konsep Dasar Difusi Inovasi (Mata Kuliah Difusi Inovasi Pendidikan)




KONSEP DASAR DIFUSI INOVASI

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan














JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sebesar – besarnya kami panjatkan atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT, karena mustahil bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini tanpa RidhoNya.
            Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya, atas segala bantuan, bimbingan, dukungan serta pengarahan yang telah diberikan kepada penulis, diantaranya:
1.      Orang tua yang telah memberikan dorongan baik dalam segi materi maupun moral, sehingga kami bisa menjadi seperti saat ini.
2.      Bapak Hendra Dedy sebagai dosen pengampu yang telah memberikan banyak sekali bimbingan dalam mata kuliah Pembangunan Masyarakat
3.      Rekan – rekan maupun para sahabat yang selalu ada untuk memberika spirit semangat tersendiri bagi kami untuk terus menjadi lebih baik.
4.      Para pihak – pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Demikianlah makalah ini dibuat, penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya apa bila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak sekali kesalahan baik dalam segi penulisan maupun sebagainya. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca selalu penulis tunggu sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada orang lain secara umum serta bagi penulis sendiri pada khususnya serta atas perhatian, kritik dan sarannya penulis sampaikan terimakasih

                                                                        Semarang, 09 April 2014
Penulis







DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 01
KATA PENGANTAR  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  02
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  03
PENDAHULUAN
            Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 04
            Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  04
            Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  05
            Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  05
PEMBAHASAN
            Pengertian Pengertian Divusi Dan Desiminasi Inovasi. . . . . . . . . . . . . . .06
            Elemen Pokok Difusi Inovasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 08
            Komunikasi Dalam Proses Divusi Inovasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
Inovasi, Invensi, Diskoveri, dan Modernisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
PENUTUP
            Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .27
            Kritik dan Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  29




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pada mulanya ada tiga hal yang menjadi dasar kebangkitan kemajuan kehidupan umat manusia yaitu diciptakannya bahasa tulis, disusul dengan kemampuan mengoperasikan hitungan sederhana  dan diciptakannya mesin cetak. Dengan bahasa tulis kita mampu merekam (mencatat) berbagai macam informasi secara permanen serta mampu mengirimkan pesan dengan menerobos keterbatasan ruang dan waktu. Dengan operasi hitung kita dapat mengolah data kuantitatif yang akurat. Dengan mesin cetak kita dapat menyalin dan memperbanyak bahan tulisan dengan cara cepat dan rapi serta menyebar luaskannya ke generasi berikutnya.
Dalam dunia pendidikan memerlukan sebuah inovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebuah inovasi tentunya memerlukan proses difusi dalam memasarkan atau mempromosikan sebuah inovasi itu sendiri. Difusi adalah proses komunikasi inovasi antar warga masyarakat (anggota sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. komunikasi dalam hal ini diartikan sebagai bahwa adanya bertukar informasi antara beberapa individu masyarakat. Dengan adanya komunikasi maka akan adanya persamaan pendapat antar warga masyarakat tentang sebuah inovasi.
Berdasarkan pada beberapa fakta di atas, maka penulis mengambil tema “ Konsep Dasar Difusi Inovasi” dengan maksud agar dapat mengetahui tentang konsep difusi inovasi yang terjadi pada dunia pendidikan di Negara kita.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah penulis buat, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas. Adapun rumusan masalah tersebut adal sebagai berikut:
1.2.1        Apakah yang dimaksud dengan divusi dan desiminasi inovasi?
1.2.2        Apa sajakah elemen pokok difusi inovasi?
1.2.3        Bagaimanakah komunikasi dalam proses divusi inovasi?
1.2.4        Apakah yang dimaksud dengan inovasi, invensi, diskoveri, dan modernisasi?

1.3    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan yang telah ditentukan, maka penulis juga dapat merumuskan tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah tersebut, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1        Mengetahui pengertian divusi dan desiminasi inovasi.
1.3.2        Mengetahui elemen pokok difusi inovasi.
1.3.3        Mengetahui komunikasi dalam proses divusi inovasi.
1.3.4        Mengetahui pengertian inovasi, invensi, diskoveri, dan modernisasi.

1.4    Manfaat Penulisan
Berdasarkan makalah yang ditulis, penulis berharap dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.4.1        Untuk Penulis Makalah
Mendapatkan pengetahuan serta wawasan beru tentang pembuatan makalah yang baik dan benar serta dapat mengetahui bagaimana hasil makalah buatan penulis, selain itu juga dapat menambah wasasan penulis tentang difusi inovasi pendidikan.
1.4.2        Untuk Pembaca
Dapat memberikan tambahan bahan referensi dalam proses perkuliahan.
1.4.3        Untuk Mahasiswa Pada Umumnya
Menumbuhkan sifat kritis bagi mahasiswa terhadap sesuatu yang baru serta menambahkan motivasi mereka untuk terus berkarya dan berprestasi.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Divusi dan Desiminasi Inovasi
Difusi adalah proses komunikasi antar warga masyarakat denggan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Komunikasi dalam definisi ini ditekankan dalam arti terjadinya saling tukar informasi antar beberapa individu baik konverden maupun divergen. Dapat disimpulkan bahwa difusi merupakan salah satu tipe komunikasi yang memiliki ciri bahwa pesan yang disampaikan adalah hal yang baru (Inovasi). Roger (Sa’ud, 2008 : 29) membagi sistem difusi menjadi dua, yaitu:
a.       Sistem difusi sentralisasi
Sistem difusi sentralisasi memiliki beberapa factor penentuan yaitu: kapan dimulainya difusi inovasi, denggan saluran apa, siapa yang akan menilai hasilnya, dan sebagainya, dilakukan oleh kelompok tertentu.
b.      Sistem difusi  desentralisasi
Sistem difusi yang memiliki beberapa factor yang bertolak belakang denggan difusi sentralisasi yaitu: penentuan dilakukan oleh klien, dan bekerjasama dengan beberapa orang yang telah menerima inovasi serta tanpa adanya agen pembaharu dan sebagai gantinya warga masyarakatlah yang menjadi penanggung jawab proses difusi inovasi.
Sistem difusi desentralisasi disamping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan system sentralisasi. Adapun kelebihan system desentralisasi ialah bahwa difusi inovasi yang dilakukannya sesuai dengan kebutuhan klien. Hal ini terjadi karena klien sebagai pemakai juga turut ikut berpartisipasi dalm membuat berbagai keputusan, seperti mana problem yang paling mendesak, bagaimana inovasi akan diterima, perlukah modifikasi atau re-invensi dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi setempat, dan juga klien ikut mengontrol pelaksanaan difusi. Kelemahan system difusi desentralisasi jika dibandingkan dengan system difusi Sentralisasi antara lain:
1.        Jika inovasi yang akan disebarluaskan memerlukan tenaga ahli (sarjana bidang ilmu tertentu), maka system ilmu desentralisasi kurang tepat digunakan karena akan terjadi kesukaran mencari tenaga ahli.
2.        Sistem difusi desentralisasi yang dilaksanakan secara ekstrim memiliki kelemahan kurang adanya koordinasi, untuk menentukan mana masalah yang dihadapi, inovasi mana yang tepat digunakan, siapa yang mengontrol pelaksanaan difusi, dan sebagainya.
3.        Pada suatu saat kadang-kadang memang diperlukan menyebarkan inovasi yang klien tidak merasa memerlukanya. Maka jika menggunakan system desentralisasi tidak akan terjadi difusi. Misalnya program KB di Afrika, Amerika Latin, dan Asia, semuanya dengan sentralisasi. Kalau menggunakan desentralisasi maka tidak akan terjadi difusi, karena klien belum merasa perlu KB.
Tabel 1.  Perbedaan sistem difusi sentralisasi dan desentralisasi
Sistem Difusi Sentralisasi
Sistem Difusi Desentralisasi
1.    Wewenang pengambil keputusan dan kebijakan, berada pada administrator pemerintah pusat dan para ahli bidang ilmu (technical subject-matter expert).
1.    Keptusan dan kebijakan diambil secara bersama oleh anggota-anggota system difusi.Klien dikontrol oleh pimpinan masyarakat setempat.
2.    Arah difusi dari pusat ke bawah (top-down), artinya dari para ahli ( penemu inovasi) disebarkan ke para sasaran penerima inovasi di daerah.
2.    Arah difusi secara horizontal dari kelompok ke kelompok (peer diffusion).
3.    Sumber inovasi, dari organisasi formal “Penelitian dan Pengembangan” yang ditangani oleh para ahli
3.    Sumber inovasi dating dari percobaan bukan mesti orang ahli dari wilayah setempat, yang juga sering jadi pemakainya.
4.    Penetapan difusi inovasi dilakukan oleh tenaga administrator di pusat dan para ahli di bidang ilmu.
4.    Penetapan difusi inovasi oleh kelompok masyarakat setempat (lokal) berdasarkan penilaian inovasi secara informal.
5.    Pendekatan yan digunakan berorientasi pada inovasi, penentuan kebutuhan klien berdasarkan adanya inovasi, dengan teknik pelaksanaan didorong dari atas.
5.    Menggunakan pendekatan yang berorientasi kepada pemecahan masalah , yang timbul dari apa yang diamati dan dirasakan oleh masyarakat setempat, teknik pelaksanaan ditarik dari bawah.
6.    Tidak banyak terjadi re-inversi serta modifikasi untuk disesuaikan dengan kondisi
setempat selama dalam proses difusi inovasi.
6.    Banyak terjadi re-inversi dan penyesuaian dengan kondisi setempat selama dalam proses difusi antar anggota sistem sosial.

Sa’ud (2008 : 29) menjelaskan bahwa disseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola. Jiak difusi terjadi secara spontan, maka disseminasi terjadi dengan pelaksanaan yang terstruktur atau dapat diartikan sebagai proses difusi yang terencana.

2.2    Elemen Pokok Difusi Inovasi
Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu:
1.         Inovasi
Inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri, yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu. Mulai tahun 1970 para ahli yang mempelajari difusi mulai memperhatikan adanya “re-invention” yaitu inovasi yang diubah atau dimodifikasi oleh para pemakai dalam proses penerimaan dan penerapannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu inovasi dalam proses difusi terbuka kemungkinan terjadinya perubahan (re-invention), dan para penerima inovasi bukan berperan secara pasif hanya sekedar menerima apa yang diberikan.
2.      Komunikasi dengan Saluran Tertentu
Seperti telah kita ketahui bahwa komunikasi dalam pembicaraan difusi inovasi ini, diartikan sebagai proses pertukaran informasi antar anggota system social (warga masyarakat), sehingga terjadi saling pengertian antara satu dengan yang lain. Inti dari pengertian difusi ialah terjadinya komunikasi (pertukaran informasi) tentang sesuatu hal yang baru (inovasi). Kegiatan komunikasi dalam proses difusi mencakup hal-hal sebagai berikut: (1) suatu inovasi (2) individu atau kelompok yang telah mengetahui dan berpengalaman dengan inovasi (3) individu atau kelompok yamg lain yang belum mengenal inovasi (4) saluran komunikasi yang menggabungkan antara kedua pihak tersebut.
3.      Waktu
Waktu adalah elemen yang penting dalam proses difusi, karena waktu merupakan aspek utama dalam proses komunikasi. Waktu tidak nyata berdiri sendiri terlepas dari suatu kejadian, tetapi waktu merupakan aspek dari suatu kegiatan. Peranan dimensi waktu dalam proses difusi terdapat pada tiga hal sebagai berikut: (1) Proses keputusan inovasi ialah proses sejak seseorang mengetahui inovasi pertama kali sampai ia memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi. (2) Kepekaan seseorang terhadap inovasi.
Tidak semua orang dalam suatu system social (masyarakat) menerima inovasi dalam waktu yang sama. Kepekaan inovasi ditandai dengan lebih dahulunya seseorang menerima inovasi daripada yang lain, dalam suatu system social (masyarakat). Berdasarkan kepekaan terhadap inovasi atau terdahulunya dan terlambatnya menerima inovasi, dapat dikatagorikan menjadi 5 macam katagori penerima inovasi dalam suatu system social tertentu yaitu: (a) innovator, (b) pemula, (c) mayoritas awal, (d) mayoritas akhir, (e) terlambat (tertinggal). (3) Kecepatan penerimaan inovasi. Dimensi waktu yang ketiga dalam proses difusi inovasi ialah kecepatan penerimaan inovasi. Yang dimaksud dengan kecepatan penerimaan inovasi ialah kecepatan relative diterimanya inovasi oleh warga masyarakat (anggota system social). Orang yang menerima inovasi dalam tiap periode waktu tertentu (misalnya tahun, atau bulan), mereka itu adalah inovator. Kecepatan inovasi biasanya diukur berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai prosentase tertentu dari jumlah warga masyarakat yang telah menerima inovasi.
4.      Sistem social
Sistem social ialah hubungan (interaksi) antar individu atau unit dengan bekerja sama untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu. Anggota sistem sosial dapat individu, kelompok-kelompok informal, organisasi, dan sub sistem yang lain. Proses difusi melibatkan hubungan antar individu dalam sistem sosial, maka jelaslah bahwa individu akan terpengaruh oleh sistem sosial dalam menghadapi suatu inovasi.
Berbeda sistem sosial akan berbeda pula proses difusi inovasi, walaupun mungkin dikenalkan dan diberi fasilitas dengan cara dan perlengkapan yang sama.

2.3    Komunikasi dalam Proses Divusi Inovasi
Komunikasi di dalam proses difusi inovasi diartikan sebagai proses pertukaran informasi Antara anggota sistem social, sehingga terjadi saling pengertian antara satu dengan yang lain. Difusi adalah suatu sistem komunikasi yang menggunakan hal yang baru sebagai bahan informasi. Kegiatan komunikasi dalam proses difusi inovasi mencakup beberapa hal, yaitu: suatu inovasi, individu atau kelompok yang telah berpengalaman dalam proses inovasi, individu atau kelompok lain yang belum mengetahui proses inovasi, dan saluran komunikasi.
Saluran komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi dari seseorang ke orang lain dan akan terjadi saling mempengaruhi. Misalnya saluran media masssa seperti radio, televise, surat kabar dsb. Media massa seringkali digunakan  untuk menyampaikan informasi kepada audien dengan maksud agar inovasi dapat didasari dan diterima oleh audien. Sedangkan saluran interpersonal atau hubungan langsung secara individu lebih efektif untuk mempengaruhi atau membujuk seseorang agar mau menerima inovasi tersebut.
Saluran komunikasi inter personal dapat diklasifikasikn menjadi dua prinsip. Pertama prinsip homophily (kesamaan) yaitu jika dua orang yang saling berkomunikasi memiliki kesamaan daerah, bahasa, kepercayaan, tingkat pendidikan dsb. Kedua adalah prinsip heterophily (perbedaan) yaitu berlawanan dengan prinsip homophily. Perbedaan yang ada terkadang menjadi penghambat dalam proses difusi karena proses komunikasi yang sulit.

2.4    Inovasi, Invensi, Diskoveri, dan Modernisasi
1.      Inovasi
Kata inovasi merupakan hasil naturalisasi kata dalam Bahasa Inggris “invention” yang sering diterjemahkan sebagai segala hal yang baru atau sebuah pembaharuan. Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang, kejdian maupun metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru baik seseorang maupun kelompok. Inovasi merupakan proses untuk mengembangkan suatu hal yang sudah pernah ada sebelumnya, hal ini berkaitan pembaharuan dan peningkatan fungsi.
Contoh Inovasi dalam bidang Teknologi: AC LG TERMINATOR yang memiliki kemampuan lebih untuk membunuh berbagai jenis nyamuk termasuk demam berdarah. Pendingin ruangan ini tak hanya memberi rasa sejuk yang nyaman, namun juga memberi kesehatan kepada penggunanya. Hal ini merupakan pengembangan fungsi dari AC yang biasanya digunakan untuk mendingikan ruangan saja
2.      Diskoveri
Diskoveri (discovery) adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika itu sudah lama ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492, maka dikatakan Columbus menemukan benua Amerika, artinya orang Eropa yang pertama menjumpai benua Amerika.
3.      Invensi
Invensi (invention) merupakan penemuan sesuatu yang benar-benar baru, dan merupakan ahasil kreasi manusia. Benda atau hal-hal yang ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi yang baru. Invensi adalah kegiatan menciptakan suatu hal yang belum pernah ada sebelumnya, hal ini berkaitan dengan penemuan baru dan hak paten.
Contoh Invensi dalam bidang Teknologi: Mesin jahit yang pertama kali di temukan Elias Howe kemudian oleh Isaac Singer diakui patennya dan berhasil memasarkan mesin jahit penemuan Howe tersebut. Walaupun akhirnya Singer dipaksa untuk membayar royalti ke Howe untuk semua mesin jahit yang dibuatnya, akan tetapi telah mendunia orang yang dianggap menemukan mesin jahit adalah Singer dan bukan Howe.
4.      Modernsisasi
Modernsisasi adalah proses perubahan social dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang lebih maju. Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.
a)      Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
b)      Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar)




BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Berdasrkan pada pemaparan ada BAB II, penulis dapat menarik beberap kesimpulan agar dapat mempermudah pembaca dalam memahami isi dari makalah yang telah di buat. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:
·           Difusi merupakan salah satu tipe komunikasi yang memiliki ciri bahwa pesan yang disampaikan adalah hal yang baru (Inovasi).
·           Roger (Sa’ud, 2008 : 29) membagi sistem difusi menjadi dua, yaitu:
a.       Sistem difusi sentralisasi
b.      Sistem difusi  desentralisasi
·           Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu:
a.       Inovasi
b.      Komunikasi dengan Saluran Tertentu
c.       Waktu
d.      Sistem social
·           Saluran komunikasi inter personal dapat diklasifikasikn menjadi dua prinsip:
a.       Prinsip homophily (kesamaan)
b.      Prinsip heterophily (perbedaan)
·           Inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang, kejdian maupun metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru baik seseorang maupun kelompok. Inovasi merupakan proses untuk mengembangkan suatu hal yang sudah pernah ada sebelumnya, hal ini berkaitan pembaharuan dan peningkatan fungsi.
·           Diskoveri (discovery) adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada, tetapi belum diketahui orang.
·           Invensi (invention) merupakan penemuan sesuatu yang benar-benar baru, dan merupakan ahasil kreasi manusia.
·           Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.

3.2  Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sekali kesalahan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis tunggu sebagai media koreksi untuk pembuatan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

http://burhan05934.blogspot.com/2012/04/pengertian-beserta-contoh-dari-invensi.html Diakses pada Hari Kamis, 10 April 2013 Pukul 14.11 WIB
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-modernisasi.html Diakses pada Hari Kamis, 10 April 2014 Pukul 14.17 WIB
http://plbupi2009.wordpress.com/2011/12/31/difusi-dan-diseminasi-inovasi pendidikan/ Diakses pada Hari Kamis, 10 April 2014 Pukul 14.23 WIB
http://lillahwardaningtias.blogspot.com/2013/11/sistem-difusi-sentralisasi-dan.html Diakses pada Hari Kamis, 10 April 2014 Pukul 14.40 WIB
Yusuf, Amin. 2013. Difusi Inovasi Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish

Tidak ada komentar:

Posting Komentar